Makna Hari Asadha Puja

Hari asadha puja adalah salah satu hari suci yang penting dalam agama Buddha. Peringatan ini jatuh pada bulan purnama di bulan asalha (sekitar bulan Juli dalam kalender masehi) dan dikenal juga sebagai hari pemutaran roda dhamma. Asadha puja memperingati tiga peristiwa agung yaitu pertama kalinya Sang Buddha membabarkan dhamma kepada lima petapa (pancavaggiya) Kondañña, Vappa, Bhaddiya, Mahānāma, dan Assaji, yang kemudian dikenal sebagai lima siswa pertama Buddha, terbentuknya Sangha pertama, dan lengkapnya tiga permata (Buddha, Dhamma, dan Sangha) sebagai landasan keyakinan umat Buddha. Oleh karena itu, asadha puja memiliki kedudukan yang sangat penting dalam kehidupan spiritual umat Buddha.

Secara historis, setelah mencapai pencerahan di bawah pohon bodhi, Sang Buddha merenung selama 49 hari (7 minggu).

Kemudian beliau memutuskan untuk menyebarkan kebenaran yang telah Ia realisasikan demi kesejahteraan semua makhluk. Dalam perjalanan-Nya, Beliau menuju Taman Rusa di Isipatana (kini Sarnath, India) dan membabarkan khotbah pertama-Nya kepada lima petapa yang pernah menjadi sahabat praktik-Nya. Khotbah tersebut dikenal sebagai Dhammacakkappavattana Sutta, yang berarti “pemutaran roda dhamma”. Dalam khotbah tersebut, Sang Buddha mengajarkan empat kebenaran mulia (penderitaan, asal mula penderitaan, lenyapnya penderitaan, dan jalan menuju lenyapnya penderitaan). Ia juga memperkenalkan jalan tengah dan jalan mulia berunsur delapan. Khotbah ini menandai awal dari misi mulia Sang Buddha sebagai guru dunia dan saat itu juga, petapa Kondañña mencapai tingkat kesucian pertama (Sotapanna) dan menjadi bhikkhu pertama, sehingga Sangha terbentuk untuk pertama kalinya.

Makna mendalam dari hari asadha puja tidak hanya terletak pada peristiwa sejarahnya, tetapi juga pada nilai-nilai spiritual yang terkandung di dalamnya. Hari ini mengingatkan umat Buddha akan pentingnya memahami dan mempraktikkan dhamma dalam kehidupan sehari-hari. Asadha menjadi simbol awal penyebaran ajaran Buddha yang membawa cahaya kebijaksanaan dan kedamaian ke seluruh dunia. Dengan lahirnya sangha, ajaran dhamma dapat diwariskan, dilestarikan, dan dipraktikkan oleh generasi ke generasi. Maka dari itu, asadha puja juga menjadi momentum bagi umat untuk memperkuat keyakinan kepada tiga permata sebagai dasar dari kehidupan spiritual yang benar.

Dalam kehidupan sehari-hari, peringatan asadha puja dapat diwujudkan melalui berbagai bentuk praktik keagamaan. Umat Buddha biasanya melakukan puja bakti, membaca dan merenungkan isi Dhammacakkappavattana Sutta, berdana kepada bhikkhu, serta menjalankan sila sebagai wujud latihan moral. Banyak pula yang mengikuti retret meditasi, memperdalam pemahaman dhamma, serta terlibat dalam kegiatan sosial dan pelayanan masyarakat.

Semua bentuk pengamalan ini menjadi cara nyata untuk menerapkan ajaran Sang Buddha serta menumbuhkan nilai-nilai welas asih, kebijaksanaan, dan kedamaian dalam hidup. Hari asadha puja adalah momen penting untuk merefleksikan kembali ajaran Sang Buddha dan komitmen spiritual kita. Melalui peringatan ini, umat diajak untuk tidak hanya mengingat sejarah, tetapi juga menghidupkan kembali semangat pencerahan, pembabaran Dhamma, dan kehidupan berkomunitas dalam Sangha. Semoga perayaan hari asadha senantiasa menjadi inspirasi bagi kita semua untuk menapaki jalan tengah dengan tekun, penuh kesadaran, dan cinta kasih demi tercapainya kebahagiaan sejati.

2 thoughts on “Makna Hari Asadha Puja

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *